Al-Chemist Ungu

tentang Pendidikan dan Kimia

ON MIPA GT

Exam 1
October 7, 2009
2. Write the Lewis dot structure showing the formal charges, predict the structure including an estimate of all bond angles, and indicate the likely hybrid orbital on the central atom for the following: a) TeOF2; b) BrF4; c) ClO4; d) PF3.

Answer:
a) TeOF2
Lewis Structure:
Formal charges: Te, 0; O, 0; F, both 0
Structure: pyramidal with bond angles F-Te-F ~107° and F-Te-O ~108°
Hybrid orbital on Te: sp3
b) BrF4
Lewis Structure:
Formal charges: Br, –1; F, all 0
Structure: square planar with bond angle F-Br-F, 90° and 180°
Hybrid orbital on Br: d2sp3
c) ClO4
Lewis Structure:
Formal charges: Cl, 0; O (with double bonds), 0; O (with single bond), –1
Structure: tetrahedral with bond angles: O-Cl-O, ~109°
Hybrid orbital on Cl: sp3
d) PF3
Lewis Structure:
Formal charges: P, 0; F, all 0
Structure: pyramidal with bond angles: F-P-F, ~107°
Hybrid orbital on P: sp3

TITRASI REDOKS

Prinsip Titrasi Redoks
Reaksi oksidasi reduksi atau reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan penangkapan dan pelepasan elektron. Dalam setiap reaksi redoks, jumlah elektron yang dilepaskan oleh reduktor harus sama dengan jumlah elektron yang ditangkap oleh oksidator. Ada dua cara untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks yaitu metode bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi (metode ion elektron).
Hubungan reaksi redoks dan perubahan energi adalah sebagai berikut:
Reaksi redoks melibatkan perpindahan elektron; Arus listrik adalah perpindahan elektron; Reaksi redoks dapat menghasilkan arus listrik, contoh: sel galvani; Arus listrik dapat menghasilkan reaksi redoks, contoh sel elektrolisis. Sel galvani dan sel elektrolisis adalah sel elektrokimia. Persamaan elektrokimia yang berguna dalam perhitungan potensial sel adalah persamaan Nernst. Reaksi redoks dapat digunakan dalam analisis volumetri bila memenuhi syarat. Titrasi redoks adalah titrasi suatu larutan standar oksidator dengan suatu reduktor atau sebaliknya, dasarnya adalah reaksi oksidasi-reduksi antara analit dengan titran.
Kurva Titrasi dan Penetapan Titik Akhir Titrasi Redoks
Pada titrasi redoks, selama titrasi terjadi perubahan potensial sel. Harga ini sesuai dengan perhitungan menggunakan persamaan Nernst. Kurva titrasi redoks diperoleh dengan mengalurkan potensial sel sebagai ordinat dan volume titran sebagai absis. Untuk membuat kurva titrasi diperlukan data potensial awal, potensial setelah penambahan titran tapi belum titik ekivalen, potensial pada titik ekivalen dan potensial setelah titik ekivalen. Kurva titrasi antara lain berguna untuk menentukan indikator dimana indikator digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi redoks dapat ditetapkan dengan beberapa cara yaitu mengikuti titrasi secara potensiometri, titran bertindak sebagai indikator atau auto indikator, contoh: KMnO4, menggunakan indikator spesifik contoh: kanji, dan menggunakan indikator redoks contoh kompleks besi (II) 1,10-fenantrolin (feroin) dan difenilamin. Indikator redoks adalah zat warna yang dapat berubah warnanya bila direduksi atau dioksidasi. Setiap indikator redoks berubah warna pada trayek potensial tertentu. Indikator yang dipilih harus mempunyai perubahan potensial yang dekat dengan potensial titik ekivalen.

TITRASI ARGENTOMETRI


Macam-macam Titrasi Argentometri
Metode Mohr, ion kromat bertindak sebagai indikator yang banyak digunakan untuk titrasi argentometri ion klorida dan bromida. Titik akhir titrasi dalam metode ini ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata dari perak kromat. Metode Volhard menggunakan larutan standar ion tiosianat untuk mentitrasi ion perak: Ion besi(III) bertindak sebagai indikator yang menyebabkan larutan berwarna merah dengan sedikit kelebihan ion tiosianat. Metode Fajans menggunakan indikator suatu senyawa organik yang dapat diserap pada permukaan endapan yang terbentuk selama titrasi argentometri berlangsung.
Penerapan Titrasi Argentometri
Larutan standar perak dapat dibuat dengan 2 cara yaitu: cara 1 dengan melarutkan 10,787 g logam perak murni dalam asam nitrat pekat dan mengencerkannya dalam air hingga volumenya 1 L, larutan perak nitrat yang dibuat dengan cara ini tidak dapat digunakan untuk metoda Mohr karena larutan bersifat asam. Cara 2, dapat dilakukan dengan melarutkan 169,87 g perak nitrat murni (99,9 %) dalam 1 L air. Larutan perak nitrat yang dibuat dengan cara kedua ini dapat langsung digunakan sebagai standar primer tetapi cara keduanya jarang dilakukan karena perak nitrat murni terlalu mahal.
Cara pembuatan larutan standar perak nitrat biasanya dilakukan dengan melarutkan sejumlah berat kristal perak nitrat teknis (katakan 169,87 g) dalam 1 L air. Kemudian menstandarkan larutan perak nitrat melalui titrasi argentometri dengan larutan standar primer NaCl. Larutan standar perak nitrat harus disimpan dibotol coklat karena perak nitrat dapat terurai oleh cahaya.
Pembuatan larutan standar kalium tiosianat 0,1 M dapat dilakukan dengan menimbang 10,5 gram kalium tiosianat dan melarutkannya dalam air kemudian mengencerkannya hingga volume 1 L. Indikator adsorbsi di-iododimetilfluoresen, dan fluoresen dapat digunakan untuk penentuan campuran halida. Perbedaan kedua titrasi menyatakan konsentrasi ion klorida.

ANALISIS KUANTITATIF VOLUMETRI

VOLUMETRI
I. ASIDI - ALKALIMETRI
1. Penentuan Kadar Asam Asetat
Prinsip : Reaksi netralisasi asam lemah (CH3COOH) dengan basa kuat
Reaksi yang terjadi adalah :
CH3COOH + NaOH ® CH3COONa + H2O
Atau
H+ + OH- ® H2O
Dasar teori :

PRAKTIKUM ASIDIMETRI (K.A.II)

saya rasa posting yang di bawah ini, sangat berhubungan erat dengan praktikum kimia analisis pertama saya, yaitu kimia analisis kuantitatif, Praktikan harus mengetahui berapa kadar suatu analit yaitu Natrium Karbonat dan juga Natrium hidroksida dalam sebuah larutan campuran. Hanya sedikit perbedaan, campuran di sini adalah antara natrium karbonat dan natrium bikarbonat. Tapi mungkin bisa menjadi referensi.

Suatu padatan cuplikan hanya mengandung 1.372 g Na2CO3 dan NaHCO3. Ditritrasi dengan larutan standar 0.7344 N HCl dan membutuhkan total 29.11 untuk melesaikan titrasi tersebut. Hitung massa masing-masing komponen dalam campuran?

MACAM TITRASI

Definisi
++ Titrasi adalah pengukuran suatu larutan dari suatu reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah reaktan tertentu lainnya.
++ Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan.
++ Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri dan jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri.
Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Asam kuat - Basa kuat
2. Asam kuat - Basa lemah
3. Asam lemah - Basa kuat
4. Asam kuat - Garam dari asam lemah
5. Basa kuat - Garam dari basa lemah
Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat
Contoh :
- Asam kuat : HCl
- Basa kuat : NaOH
Persamaan Reaksi :
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O

Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah
contoh :
- Asam kuat : HCl
- Basa lemah : NH4OH
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + NH4OH → H2O + NH4+

Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat
contoh :

INDIKATOR ASAM-BASA


Sebagai anak jurusan IPA tentunya kalian udah pernah melakukan  salah satu metode analisis secara titrasi. Selain mudah dilakukan, juga merupakan metode yang sekarang ini sudah sangat umum diguanakan baik dalam skala laboratorium maupun skala industri ataupun penelitian. Agar titrasi berjalan sempurna ada beberapa syarat-syarat titrasi yang harus dipenuhi, begitu juga alat atau peralatan titrasi tentu sudah dimengerti. Tapi terkadang antara hasil titrasi sesuai percobaan dengan perhitungan teori terjadi perbedaan, Banyak hal yang dapat mempengaruhi ini, Salah satunya karena kesalahan pemilihan indikator. Berikut beberapa jenis indikator dan karakteristiknya, serta trayek pH nya...