Today... (January, 4th 2011)
Tuesday, the fourth day after we have new year 2011, there is phenomenon like a circle rainbow around sun occured in the area of Jogjakarta's sky, tepatnya pukul 11 siang, fenomena ini bisa disaksikan tepat di atas langit Jogjakarta. Pertanda apakah ini??? mari kita telusuri lebih mendalam, sebenarnya apakah pelangi ini...Ternyata, usut punya usut, fenomena ini memang sudah sering terjadi, terlebih di daerah Eropa. Jadi InsyaAlloh bukanlah pertanda buruk, semoga saja malah pertanda baik. (haha..)
Sebenarnya apa sich??
Fenomena Pelangi Mengelilingi Matahari atau banyak yang menyebut dengan Halo Matahari di Jogja banyak dibahas di situs jejaring sosial Facebook. Fenomena yang disebut juga Cincin Matahari terjadi pada siang hari. Fenomena cincin halo matahari yang menghiasi langit kota Jogja ini sempat membuat masyarakat kota Jogjakarta heboh. Ada yang menyangka bahwa peristiwa tersebut pertanda akan terjadinya musibah. Apalagi, kita ketahui memang, pasca bencana meletusnya gunung Merapi, dan banjir lahar dingin yang melanda Magelang (daerah yang dekat dengan Jogja) sejak satu bulan ini.
Halo (ἅλως; disebut juga nimbus, icebow, atau Gloriole) adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus yang dingin yang berada 5–10 km diatas troposfer. Bentuk dan lokasi kristal es menentukan tipe halo apa yang akan terlihat. Cahaya yang dipantulkan pada kristal es dapat terpecah menjadi lebih dari satu warna, sama seperi pada pelangi. di sekitar matahari dan bulan
Bagaimana Fenomena Pelangi Mengelilingi Matahari ini bisa Terjadi.??
Fenomena alam Halo Matahari yaitu penampakan seperti terlihat cincin raksasa yang mengelilingi matahari. Terlihat pelangi cincin mengitari matahari. Halo matahari sendiri disebabkan karena adanya pembiasan cahaya matahari oleh kristal-kristal es yang terdapat di awan, dan pembiasan cahaya matahari inilah yang kemudian menjadi pelangi di sekeliling matahari yang tampak oleh mata manusia, dan kemudian disebut dengan halo matahari.
Halo juga kadang-kadang dapat muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian. Kejadian ini dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya.
Fenomena tersebut terjadi akibat refleksi dan refraksi cahaya matahari/bulan oleh kristal-kristal es yang terdapat di awan cirrus, awan yang terletak di tingkatan atmosfer yang disebut troposfer, sekitar 5-10 km dari permukaan bumi.
Pada umumnya halo melibatkan putaran radius 22° halo dan sundogs (Parhelia). Dalam gambar diatas, menunjukan matahari di kelilingi oleh 22° halo dan dilambungi (sisi) oleh sundogs. Parhelic circle adalah biasan cahaya kristal yang melepasi sundogs dan mengelilinginya. Kadangkala ia melapisi keseluruhan ruang langit dalam latitut yang sama dengan matahari. Pembinaan tangen ketinggian dan rendah (Upper Tangent arc and Lower Tangent arc) menyentuh secara terus dengan 22° halo sama ada di atas atau dibawah matahari. Pembuatan Lengkungan (Circumzenithal arc) akan terjadi di atas kristal tersebut. Radius 22° gerhana matahari tidak kelihatan. Ia seperti helaian yang berlapis-lapis atau habuk pada permukaan awan cirrus yang nipis. Awan ini sejuk dan mengandungi ais kristal walaupun pada iklim yang sangat panas.
“Fenomena alam itu lumrah dan bisa terjadi di mana saja, seperti pelangi mengelilingi matahari atau bulan. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan cuaca,” kata Susiana saat menghadiri Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-60 tahun 2010 di Lembang Kabupaten Bandung.
Ia menyebutkan, fenomena halo mungkin jarang terjadi di daerah tropis, namun di belahan bumi Eropa fenomena itu sering terjadi.
Halo, selain terjadi dalam bentuk lingkaran penuh dengan bagian pinggit berbingkai warna pelangi, juga bisa terjadi dalam lingkaran separuh dengan pusat pada cahaya matahari.
Susiana menyebutkan, bila ingin melihat halo, kedua mata harus dilindungi dari pancaran sinar matahari.
“Jangan sesekali terlalu lama memandang halo, kalau perlu memakai kacamata hitam atau tiga dimensi, hindari kilauan pada kaca atau cermin,” katanya.
Khusus bagi mereka yang hendak mengambil foto dengan menggunakan kamera single lens reflex (SLR), sebaiknya tidak langsung membidik melalui kotak bidik ke arah halo, karena cahaya matahari akan masuk ke dalam lensa fokus dan bisa merusak retina mata.
Dikutip melalui situs NASA, fenomena Halo terjadi karena saat musim sebagian partikel uap air naik ke atmosfer dan memiliki kemampuan untuk membiaskan cahaya yang dikeluarkan matahari. Fenomena ini hampir sama dengan proses pembentukan pelangi yang datang setelah hujan turun. Tidak heran jika kemudian lingkaran itu mengeluarkan cahaya warna-warni seperti pelangi dengan lingkaran gelap di sekeliling matahari akibat matahari berada tegak lurus dengan bumi.
Fenomena ini terjadi tidak terlalu lama. Hingga kini dikabarkan cincin yang mengitari matahari itu sudah menghilang dan pemandangan matahari kembali normal.
tapi kenapa bentuknya melingkar dan mengelilingi matahari??? Apa sama seperti proses pelangi yang biasanya hanya setengah lingkran????
Kenapa Bentuknya Melingkar, ya karena matahari bentuknya bulat...Sebagai Contoh : Kalau kamu punya senter di rumah, coba liat Cahaya Senternya..Kurang lebih seperti itu
dan untuk Pelangi, kalau di tanah, kita hanya melihat maksimal pelangi setengah lingkaran. Kalau kita berdiri di atas hujan, misalnya di pesawat terbang, maka kita bisa melihat pelangi satu lingkaran utuh. Ini semua disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna (lebih lengkap lihat tentang sifat-sifat cahaya). Dengan geometri optik ini juga kita bisa menjelaskan garis lurus yang melewati mata kita dan Matahari juga melewati titik pusat lingkaran pelangi. Halo sangat besar. Ia selalu mempunyai diameter yang sama dalam posisinya di langit. Kadang-kadang hanya sebagian saja yang muncul. Semakin kecil cincin cahaya yang terbias muncul mengelilingi matahari atau bulan dihasilkan oleh corona dari lebih banyak titisan air daripada dibiaskan oleh ais kristal. Ia tidak mengaitkan bahwa hujan akan turun.
Must to be Remember!!
Apabila ingin MELIHAT halo pastikanKEDUA MATA anda DILINDUNGI dari pancaran MATAHARI. Jangan sesekali memandang terus dan lama pada halo. Sembunyikan matahari dari penglihatan di balik binaan, bangunan atau apa-apa sahaja. Berhati-hati apabila mengambil gambar halo tanpa pelindung matahari. Ia sangat BERBAHAYA untuk mengambil gambar terus terutamanya mengunakan kamera SLR. WIKIPEDIA