Al-Chemist Ungu

tentang Pendidikan dan Kimia

Tampilkan postingan dengan label Entrepeneurship. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Entrepeneurship. Tampilkan semua postingan

KEJU



Keju adalah salah satu produk susu yang paling penting dan banyak dikonsumsi. Diperkirakan ada lebih dari 3000 jenis keju di seluruh dunia, yang berasal dari Perancis, Jerman, Belanda, Denmark, Swiss, Italia, Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa lain.

Anti Bakteri Kuat di Balik Rasa Masam Asam Jawa




CetakPDF
jawa mengandung rasa yang asam karena mengandung asam tatrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, dan asam asetat. Hampir semua bagian dari asam jawa memiliki manfaat. Masyarakat sering mengonsumsi asam jawa ini untuk campuran masakan, seperti bacem, bumbu oseng, dimasukkan ke dalam sayur asem, atau untuk menggoreng ikan.
Asam jawa bermanfaat untuk melancarkan buang air besar, memperbaiki peredaran darah, mengurangi nyeri haid, menghilangkan keputihan, melangsingkan tubuh, mencegah rambut rontok, dan sebagainya. Buah asam juga dapat digunakan untuk membersihkan barang yang terbuat dari logam dan kuningan. Sedangkan daun asam dapat melancarkan buang air besar dan menghilangkan rasa sakit. Kandungan flavonoid yang terkandung pada daun asam jawa bersifat sebagai anti radang, membantu mengeluarkan keringat, dan menghilangkan sakit.
Penelitian mengatakan bahwa estrak biji asam jawa memiliki anti bakteri yang kuat, terutama untuk melawan bakteri E. Coli. Dari penelitian yang dilakukan di Surabaya diketahui bahwa ramuan jamu gendong yang mengandung asam jawa mengalami lebih sedikit kontaminasi dengan bakteri. Minuman asam jawa juga terbukti dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Asam jawa memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C.
Di samping daging buah, banyak bagian pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat tradisional. Daun mudanya (Jw. sinom) digunakan sebagai tapal untuk mengurangi radang dan rasa sakit di persendian, di atas luka atau pada sakit rematik. Daun muda yang direbus untuk mengobati batuk dan demam. Kulit kayunya yang ditumbuk digunakan untuk menyembuhkan luka, borok, bisul dan ruam. Kulit kayu asam juga digunakan sebagai obat kuat. Tepung bijinya untuk mengobati disentri dan diare.

Nama Latin: Tamarindus indica, Linn.
Famili : Leguminosae

Nama Lokal :
Tamarind (Inggris), Tamarinier (Perancis),; Asam Jawa (Indonesia), Celangi, Tangkal asem (Sunda); Asem (Jawa);

Uraian :
Asam jawa (tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam. Di dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2 - 5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman.

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia antara lain asam appel, asam sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pectin dan gula invert. Buah asam jawa yang masak di pohon diantaranya mengandung nilai kalori sebesar 239 kal per 100 gram, protein 2,8 gram per 100 gram, lemak 0,6 gram per 100 gram, hidrat arang 62,5 gram per 100 gram, kalsium 74 miligram per 100 gram, fosfor 113 miligram per 100 gram, zat besi 0,6 miligram per 100 gram, vitamin A 30 SI per 100 gram, vitamin B1 0,34 miligram per 100 gram, vitamin C 2 miligram per 100 gram. Kulit bijinya mengandung phlobatannnin dan bijinya mengandung albuminoid serta pati.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Asma, Batuk, Demam, Sakit panas, Reumatik, Sakit perut, morbili; Alergi/biduren, Sariawan, Luka baru, Luka borok, Eksim, Bisul; Bengkak disengat lipan/lebah, Gigitan ular bisa, Rambut rontok;
1. Asma
Bahan: 2 potong kulit pohon asam jawa, adas pulawaras secukupnya
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari

2. Batuk Kering
Bahan: 3 polong buah asam jawa, ½ genggam daun saga
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring
Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

3. Demam
Bahan:  1 genggam daun asam jawa, adas pulawaras secukupnya;
Cara membuat:  kedua bahan tersebut direbus dengan ½  liter air sampai mendidih, kemudian disaring
Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

4. Sakit Panas
Bahan:  2 polong buah asam jawa yang telah masak, garam secukupnya
Cara membuat:  kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring
Cara menggunakan:  diminum biasa
Catatan:  bagi ibu hamil tidak boleh minum resep ini

5. Reumatik
Bahan:  1 genggam daun asam jawa, 2-3 biji asam jawa (klungsu = jawa)
Cara membuat:  kedua bahan tersebut ditumbuk halus
Cara menggunakan: dipakai untuk kompres bagian yang sakit

6. Sakit  perut
a. Bahan: 3 polong buah asam jawa yang sudah masak, kapur sirih dan minyak kayu putih secukupnya
Cara membuat: semua bahan tersebut dicampur sampai merata
Cara menggunakan: digunakan sebagai obat gosok, terutama pada bagian perut

b. Bahan: 3 polong buah asam jawa, 1 potong gula aren
Cara membuat: kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum biasa

c. Bahan: 2 polong buah asam jawa, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa
Cara membuat: Kunyit diparut, kemudian dicampur dengan bahan bahan lainnya dan diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum biasa

7. Morbili
Bahan: 1 - 2 potong buah asam jawa yang telah masak, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
Cara membuat: kunyit diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur sampai merata
Cara menggunakan: digunakan sebagai bedak/obat gosok bagi penderita morbili

8. Alergi/Biduren (Jawa)
Bahan: 2-3 golong buah asam jawa yang telah tua, garam secukupnya, ¼ sendok kapur sirih.
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring
Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

9. Sariawan
Bahan: 2 polong buah asam jawa, 2 rimpang temulawak sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum biasa

10. Luka baru
Bahan: daun asam jawa secukupnya
Cara membuat: daun asam jawa dikunyah sampai lumat
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka

11. Luka borok
Bahan:  beberapa biji asam jawa  (klungsu = jawa)
Cara membuat: biji asam jawa ditumbuk halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka, kemudian diperban

12. Eksim dan Bisul
Bahan: 1 genggam daun asam jawa yang masih muda (sinom = jawa), 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit

13. Bengkak karena disengat lipan atau lebah
Bahan: 3 - 5 biji asam jawa dan minyak kayu putih secukupnya
Cara membuat: biji asam jawa ditumbuk halus
Cara menggunakan:  bagian yang bengkak dibersihkan terlebih dahulu dengan kain yang dibasahi dengan minyak kayu putih,  kemudian ditaburi/ditempeli dengan bubukan biji asam jawa tersebut.

14. Mencegah rambut rontok
Bahan: beberapa biji asam jawa
Cara menggunakan: sebelum keramas dengan shampo, kepala dimasase terlebih dahulu dengan buah asam jawa yang telah masak yang dicampur sedikit air. Kemudian rambut dicuci bersih

15. Gigitan ular biasa
Bahan:  beberapa biji asam jawa
Cara membuat: biji asam jawa dibelah menjadi dua
Cara menggunakan: belahan biji bagian dalam ditempelkan pada luka bekas gigitan ular tersebut. Jumlah biji yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. (fn/is/sc) www.suaramedia.com

Wirausaha Toples Etnik Nan Cantik Dari Buah Maja



Maja (Aegle marmelos (L.) Correa, suku jeruk-jerukan atau Rutaceae) adalah tumbuhan berbentuk pohon yang tahan lingkungan keras tetapi mudah luruh daunnya dan berasal dari daerah Asia tropika dan subtropika. Tanaman ini biasanya dibudidayakan di pekarangan tanpa perawatan dan dipanen buahnya. Maja masih berkerabat dekat dengan kawista. Di Bali dikenal sebagai bila. Di Pulau Jawa, maja sering kali dipertukarkan dengan berenuk, meskipun keduanya adalah jenis yang berbeda.
Tanaman ini mampu tumbuh dalam kondisi lingkungan yang keras, seperti suhu yang ekstrem; misalnya dari 49°C pada musim kemarau hingga -7 °C pada musim dingin di Punjab (India), pada ketinggian tempat mencapai +1.200m. Di Asia Tenggara, maja hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering yang kentara, dan tidak biasa dijumpai pada elevasi di atas 500 m. Maja mampu beradaptasi di lahan berawa, di tanah kering, dan toleran terhadap tanah yang agak basa (salin).
Warna kulit luar buah maja berwarna hijau tetapi isinya berwarna kuning atau jingga. Aroma buahnya harum dan cairannya manis, bertentangan dengan anggapan orang bahwa rasa buah maja adalah pahit. Sebagaimana jeruk, buah maja dapat diolah menjadi serbat, selai, sirop, atau nektar. Kulitnya dibuat marmalade.
Tak hanya sedap disantap, buah maja juga dapat dikreasikan. Sekilas toples ini terbuat dari batok kelapa. Namun jangan salah toples-toples cantik ini sebenarnya terbuat dari batok buah maja. Ukurannya yang lebih besar membuat toples unik ini bisa memuat lebih banyak panganan dan kue kecil. Selain itu toples buah maja juga lebih ringan dibanding toples kaca.

Menurut Dadi Suryadi, perajin toples buah maja, butuh keterampilan dan ketelitian untuk mengubah buah maja menjadi toples siap pakai. Buah maja dikeringkan selama dua pekan lalu dibersihkan isi dan kulitnya. Buah maja kering kemudian dipotong menjadi dua bagian dan dihaluskan permukaannya.

Setelah itu engsel untuk penutup dan kaki toples dipasang. Sentuhan akhir adalah pengecatan dan pelukisan motif. Motif toples dibuat bervariasi ada motif klasik hingga batik. Jadilah toples unik berkesan etnik.

Jika Anda tertarik toples buah maja ditawarkan dengan harga terjangkau mulai Rp 30 ribu. Perajin menjamin toples maja kreasinya tidak akan berjamur karena proses pelapisan dilakukan berulang-ulang.

Menjelang Idulfitri minat terhadap toples buah maja terus meningkat. Permintaan datang dari sejumlah daerah, seperti Bali dan Manado karena keunikan bahan dan desainnya. (fn/wk/lp/klik video dari Kantor Berita Liputan 6www.suaramedia.co
m

Peluang Bisnis Menggiurkan di Balik Pecahan Limbah Kaca


Jangan sepelekan limbah kaca. Mungkin itulah yang ingin disampaikan Agus Hermanto ketika memulai usahanya pada sekitar awal 1993 lalu. Bermodalkan kreativitas, ia mengolah pecahan limbah kaca menjadi sejumlah pajangan bernilai seni.

Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini, terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas. Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya menjadi masalah sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang (recycling). Kertas bekas akan di daur ulang oleh industri kertas, sampah plastik dan kaca akan di daur ulang menjadi bahan baku industri, sedangkan sampah organik dapat mengembangkan industri pengolah kompos menjadi pupuk organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan bangunan.

Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi barang-barang yang berguna. Daur ulang merupakan proses untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.

Salah satu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca.

Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas, toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.

Berbagai bentuk dapat dibentuk dari limbah-limbah kaca itu menjadi bentuk baru dengan nilai tambah di dalamnya. Mulai vas, kap lampu, maupun bentuk baru berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta api, mobil, helikopter, sepeda motor, andong, becak, dan alat musik drum. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan.

Agus Hermanto lantas menceritakan pengalamannya. Katanya, hal itu bermula dari pecahan kaca meja di rumah. Saat itu ia berpikir, sayang bila pecahan tersebut dibuang. Agus pun memotong kaca yang agak tebal menjadi kotak-kotak kecil berukuran dua sentimeter hingga puluhan sentimeter.

Dengan gunting kaca dan beberapa peralatan sederhana lainnya, lelaki ini mulai membentuk miniatur masjid yang lengkap dengan kubah. Hasil pertama agak memuaskan membuat Agus tertarik membuat bentuk lainnya. Seperti, miniatur Candi Borobudur, menara Eifel, tugu Monas, dan masih banyak lagi.

Karya seni itu kemudian dijual Rp 15 ribu sampai jutaan rupiah per buahnya. Dan ternyata, hasil kerajinan warga Kelurahan Utama, Cimahi, Jawa Barat, itu ternyata diburu banyak orang. Pembeli bukan hanya warga Cimahi dan Bandung, melainkan sampai ke luar negeri.

Kini, Agus tak kerja sendiri. Ia dibantu saudara dan karyawannya. Ia berharap usaha yang digelutinya itu bisa makin berkembang. (fn/id/lp) www.suaramedia.com

Sulap Limbah Ikan Jadi Minyak Goreng Rendah Lemak

Ilustrasi: Untuk mendapatkan hasil yang bersih, minyak yang keluar dari proses pemanasan isi perut ikan tauman bisa disaring dan dipanaskan kembali untuk mengurangi kandungan air di dalamnya, kemudian disaring kembali untuk mendapatkan hasil yang jernih. (foto: TQN)
Selain selai, margarin sudah menjadi teman akrab di pagi hari. Sebagai olesan roti sebelum ditaburi meses ataupun dimakan begitu saja. Agar tidak mengkonsumsi lemak jahat, sebaiknya cermat memilih margarin. Kadar lemak yang rendah pastinya aman untuk jantung Anda.

Menu sarapan yang paling praktis adalah dengan roti. Baik roti panggang, roti isi selai ataupun roti isi meses. Penggunaan margarin juga sering dibarengi dengan roti tawar, atau digunakan untuk menumis sayuran atau nasi goreng sebagai pengganti minyak goreng.

Penggunaan minyak goreng ataupun margarin sekarang juga dibatasi karena banyak orang takut akan lemak jenuh yang tertinggal membahayakan jantung. Hal ini bisa Anda siasati dengan cermat memilih margarin yang aman dikonsumsi atau bisa juga membuat minyak goreng rendah lemak dengan bahan baku limbah ikan.

Limbah tak selamanya identik dengan sampah. Ternyata limbah juga bisa diolah menjadi bahan baku bermanfaat yang bisa digunakan kembali.
Hal ini pun dimanfaatkan oleh tiga siswi dari SMAN 2, Kandangan, Kalimantan Selatan. Dalam ajang  Lo’real Girls Science Camp, sebuah kompetisi sains bergengsi bagi remaja putri SMA, tiga gadis ini membuat suatu penelitian dari limbah ikan yang dijadikan minyak goreng non kolesterol.

Rasanya tidak banyak anak muda yang mau dekat-dekat dengan limbah yang bau dan kotor. Namun, para siswi SMA ini membuktikan bahwa mereka mampu mengolah limbah menjadi sesuatu yang berguna.

Meski penelitiannya hanya memenangkan juara ke III dari 15 finalis yang lolos, karyanya bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai pengganti minyak sayur. Mau tahu bagaimana proses pengolahannya?

Tiga siwsi, Aulia, Rahmi dan Ernita memanfaatkan limbah ikan tauman yang banyak hidup di perairan Asia Tenggara, seperti Kalimantan. Setiap tahunnya terdapat 46,7 ton limbah isi perut ikan tauman. Sebelum merusak lingkungan, ketiga siswi ini melakukan eksperimen memanfaatkan kembali limbah isi perut ikan tauman sebagai minyak goreng bebas kolesterol.

Ikan tauman ini banyak ditemukan di daerah Kalimantan dan punya ukuran dan rasa mirip ikan gabus. “Di Kandangan belum ada supermarket, jadi saya kalau belanja ke pasar tradisional. Nah, di pasar isi perut ikan tauman dibuang begitu saja. Baunya enggak enak banget. Dari situ saya mulai berpikir, kira-kira limbah isi perut ini bisa diolah jadi apa,” cerita Aulia Gusrina.

Setelah diteliti dan dicoba dimakan sedikit, Aulia tahu bahwa isi perut ini mengandung banyak minyak, terasa pahit, dan mengandung empedu. Maka itu, tercetuslah ide untuk membuat minyak goreng non kolesterol dari limbah ini. Cara mengolahnya, tinggal menyaring minyak yang keluar dari isi perut, kemudian minyak dicampur dengan kunyit yang diiris tipis dan daun pandan yang dipotong-potong agar minyak berbau wangi. “Kalau masak ikan pakai minyak ini, ikannya jadi gurih banget. Kalau masak tempe atau tahu, rasanya jadi kaya rasa ikan,” kata Aulia tertawa.

“Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, dan setelah kami uji di laboratorium, minyak goreng ikan tauman ini juga mengandung protein dan lemak yang bermanfaat untuk tubuh,” kata Aulia saat presentasinya di depan para juri di acara Lo’real Girls Science Camp 2010, di Bella Campa, Gadog, Ciawi Bogor.

Cara mengolahnya pun tak sulit, isi perut ikan tauman hanya dipanaskan hingga mengeluarkan minyak. Untuk mendapatkan hasil yang bersih, minyak yang keluar bisa disaring dan dipanaskan kembali untuk mengurangi kandungan air di dalamnya, kemudian disaring kembali untuk mendapatkan hasil yang jernih.

“Untuk menghilangkan bau amisnya bisa ditambahkan kunyit, daun pandan dan lengkuas. Sementara untuk menguji ada atau tidaknya protein di dalamnya, kami melakukan uji coba dengan meneteskan larutan bioret pada minyak ikan tauman. Setelah diteteskan dengan bioret warna berubah menjadi ungu. Ini menunjukkan bahwa minyak goreng ini mengandung protein,” ujar Rahmi menjelaskan.

Sementara untuk menguji adanya lemak, mereka mengoleskan minyak pada kertas buram. Kertas pun sesaat berubah menjadi transparan. Menurutnya, ini bisa menjadi tanda bahwa minyak ikan tauman juga mengandung lemak.

Meski bisa dimanfaatkan sebagai pengganti minyak goreng, namun, perlu ada uji coba lebih lanjut tentang berapa banyak kadar HDL dan LDL.

“Ide ini cukup bagus, dan bisa dikembangkan kembali. Namun, perlu ada uji lanjutan , yakni uji proksimat untuk mengetahui berapa banyak kadar lemak baik dan lemak jahatnya,” kata Salah seorang juri.

Ke depan, Rahmi pun mengatakan selain bisa dimanfaatkan sebagai minyak goreng, hasil penelitian ini juga akan dikembangkan kembali menjadi pengganti bahan bakar solar. (fn/dt/vs/ok)www.suaramedia.com