Tanaman ini mampu tumbuh dalam kondisi lingkungan yang keras, seperti suhu yang ekstrem; misalnya dari 49°C pada musim kemarau hingga -7 °C pada musim dingin di Punjab (India), pada ketinggian tempat mencapai +1.200m. Di Asia Tenggara, maja hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering yang kentara, dan tidak biasa dijumpai pada elevasi di atas 500 m. Maja mampu beradaptasi di lahan berawa, di tanah kering, dan toleran terhadap tanah yang agak basa (salin).
Warna kulit luar buah maja berwarna hijau tetapi isinya berwarna kuning atau jingga. Aroma buahnya harum dan cairannya manis, bertentangan dengan anggapan orang bahwa rasa buah maja adalah pahit. Sebagaimana jeruk, buah maja dapat diolah menjadi serbat, selai, sirop, atau nektar. Kulitnya dibuat marmalade.
Tak hanya sedap disantap, buah maja juga dapat dikreasikan. Sekilas toples ini terbuat dari batok kelapa. Namun jangan salah toples-toples cantik ini sebenarnya terbuat dari batok buah maja. Ukurannya yang lebih besar membuat toples unik ini bisa memuat lebih banyak panganan dan kue kecil. Selain itu toples buah maja juga lebih ringan dibanding toples kaca.
Menurut Dadi Suryadi, perajin toples buah maja, butuh keterampilan dan ketelitian untuk mengubah buah maja menjadi toples siap pakai. Buah maja dikeringkan selama dua pekan lalu dibersihkan isi dan kulitnya. Buah maja kering kemudian dipotong menjadi dua bagian dan dihaluskan permukaannya.
Setelah itu engsel untuk penutup dan kaki toples dipasang. Sentuhan akhir adalah pengecatan dan pelukisan motif. Motif toples dibuat bervariasi ada motif klasik hingga batik. Jadilah toples unik berkesan etnik.
Jika Anda tertarik toples buah maja ditawarkan dengan harga terjangkau mulai Rp 30 ribu. Perajin menjamin toples maja kreasinya tidak akan berjamur karena proses pelapisan dilakukan berulang-ulang.
Menjelang Idulfitri minat terhadap toples buah maja terus meningkat. Permintaan datang dari sejumlah daerah, seperti Bali dan Manado karena keunikan bahan dan desainnya. (fn/wk/lp/klik video dari Kantor Berita Liputan 6) www.suaramedia.co
m
Menurut Dadi Suryadi, perajin toples buah maja, butuh keterampilan dan ketelitian untuk mengubah buah maja menjadi toples siap pakai. Buah maja dikeringkan selama dua pekan lalu dibersihkan isi dan kulitnya. Buah maja kering kemudian dipotong menjadi dua bagian dan dihaluskan permukaannya.
Setelah itu engsel untuk penutup dan kaki toples dipasang. Sentuhan akhir adalah pengecatan dan pelukisan motif. Motif toples dibuat bervariasi ada motif klasik hingga batik. Jadilah toples unik berkesan etnik.
Jika Anda tertarik toples buah maja ditawarkan dengan harga terjangkau mulai Rp 30 ribu. Perajin menjamin toples maja kreasinya tidak akan berjamur karena proses pelapisan dilakukan berulang-ulang.
Menjelang Idulfitri minat terhadap toples buah maja terus meningkat. Permintaan datang dari sejumlah daerah, seperti Bali dan Manado karena keunikan bahan dan desainnya. (fn/wk/lp/klik video dari Kantor Berita Liputan 6) www.suaramedia.co
m
0 komentar:
Posting Komentar