Di susun oleh :
WAHYU FAJARYANTO 09303241007
PUSPA ATIKA SARI 09303241016
WURI WULANDARI 09303241021
ATINI WAHYU UTAMI 09303241038
ESTERI SEPTYA HADI 09303241042
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah adalah didalam, oleh dan untuk masyarakat. Program sekolah hanya dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan masyarakat. Oleh karena itu pemimpin sekolah perlu terus menerus membina hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyak memberi informasi kepada masyarakat tentang program-prgoram dan problem-problem yang dihadapi, agar masyarakat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah. Dari pemahaman dan pengertian ini dapat dihadapkan adanya umpan balik yang sangat berguna bagi pengembangan program sekolah lebih lanjut dan diharapkan pula tumbuhnya rasa simpati masyarakat terhadap program-program sekolah, yang dapat mengundang partisipasi yang aktif masyarakat.
Kebijakan Direktur Pendidikan Menengah Umum tentang Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah menekankan agar sekolah mampu mengkoordinasikan dan menyerasikan segala sumber daya yang ada disekolah dan di luar sekolah untuk mewujudkan sekolah yang bermutu. Untuk mewujudkan itu semua diperlukan kesiapan dan kemampuan agar bisa memberdayakan semua komponen di sekolah dan di luar sekolah agar berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk membatasi bahasan yang akan kita pelajari, maka perlu dibuat rumusan masalah antara lain :
1. Pengertian manajemen
2. Pengertian humas
3. Pengertian manajemen humas
4. Tugas pokok hubungan sekolah dan masyarakat dalam pendidikan
5. Jenis hubungan sekolah dan masyarakat
6. Faktor pendukung hubungan sekolah dengan masyarakat
7. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat
8. Teknik-teknik hubungan sekolah dengan masyarakat (orang tua murid)
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Definisi Manajemen menurut para ahli, antara lain :
1. Menurut Dr. Sp. Siagian dalam buku “Filsafat Administrasi” , Manajemen dapat didefinisikan sebagai “kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain”. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan inti daripada administrasi karena memang manajemen merupakan alat pelaksana utama daripada adminsitrasi”
2. Menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdulrachman dalam buku “Kerangka Pokok-pokok Management” , dapat diartikan :
a. .Kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas;
b. Proses, yakni kegiatan dalam rentetan urutan- urutan
c. . Insitut/ orang – orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan
3. Menurut Ordway Tead yang disadur oleh Drs. HE. Rosyidi dalam buku “Organisasi dan Management“, definisi Manajemen adalah “proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan “.
4. Menurut Marry Parker Follet , Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
5. Menurut James A.F. Stonner , “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan danpengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan”.
Jadi dapat disimpulkan Manajemen adalah proses kegiatan dengan melalui orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu serta dilaksanakan secara berurutan berjalan ke arah suatu tujuan.
B. PENGERTIAN HUMAS
Berbicara tentang humas pasti ingatan kita akan tertuju pada hal yang berhubungan dengan komunikasi, konfrensi pers, informasi, public relation. Pokoknya secara gampang diibaratkan sebagai penyampaian segala informasi. Menurut kamus Fund and Wagnel Pengertian Humas adalah segenap kegiatan dan teknik/kiat yang digunakan organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan aktivitasnya. Sedangkan pengertian Humas dalam Pendidikan adalah Rangkaian pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat (orang tua murid) yang dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan.
Berdasarkan definisi diatas pengertian humas secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru, karyawan, siswa) dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar, patner sekolah). Dalam konteks ini jelas bahwa humas atau public relation adalah termasuk salah satu elemen yang penting dalam suatu organisasi kelompok ataupun secara individu.
C. PENGERTIAN MANAJEMEN HUMAS
Adapun pengertian manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Dan untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan.
Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki sekolah. Hubungan dengan masyarakat yang juga disebut public relation adalah sebuah proses penetapan kebijakan, pelayanan serta tindakan-tindakan nyata berupa kegiatan yang melibatkan orang banyak agar orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki kepercayaan terhadap lembaga yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tersebut.
Sekolah hidup di tengah masyarakat, melayani masyarakat dan dihidupi masyarakat. Sebaliknya masyarakat mengambil manfaat berupa output sekolah, berupa tenaga lulusan yang memiliki kualifikasi tertentu. Sekolah dan masyarakat adalah partner yang seharusnya mampu menjalin interaksi saling menguntungkan. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat karena masyarakatlah pemasok sekaligus pemakai output sekolah. Kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat akan menguntungkan keduanya. Sekolah semakin eksis berkat dukungan masyarakat, dan masyarakat memetik manfaat berupa output berkualitas.
Sekolah hidup di tengah masyarakat, melayani masyarakat dan dihidupi masyarakat. Sebaliknya masyarakat mengambil manfaat berupa output sekolah, berupa tenaga lulusan yang memiliki kualifikasi tertentu. Sekolah dan masyarakat adalah partner yang seharusnya mampu menjalin interaksi saling menguntungkan. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat karena masyarakatlah pemasok sekaligus pemakai output sekolah. Kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat akan menguntungkan keduanya. Sekolah semakin eksis berkat dukungan masyarakat, dan masyarakat memetik manfaat berupa output berkualitas.
D. TUGAS POKOK HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan antara lain:
1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
2. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
3. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
4. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.
5. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.
6. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan pendidikan.
E. JENIS HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
1. Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
2. Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode-metode pengajarannya.
3. Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
Berdasarkan definisi diatas pegertian humas secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru, karyawan, siswa) dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar, patner sekolah) Dalam konteks ini jelas bahwa humas atau public relation (PR) adalah termasuk salah satu elemen yang penting dalam suatu organisasi kelompok ataupun secara individu.
Adapun pengertian manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Dan untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan.
F. FAKTOR PENDUKUNG HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila di dukung oleh beberapa faktor yakni:
1. Adanya program dan perencanaan yang sistematis.
2. Tersedia basis dokumentasi yang lengkap.
3. Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai.
4. Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat. (http://qyonglee.multiply.com/journal/item/18)
G. TUJUAN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut:
1. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah situasi dan perkembangannya.
2. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.
3. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri.
Sedangkan menurut Mulyasa , tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:
1. Memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik
2. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat;
3. Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
Ditinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk:
1. Memelihara kelangsungan hidup sekolahan.
2. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
3. Memperlancar proses belajar mengajat.
4. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
Sedangkan jika ditinjau dari kebutuihan masyarakat itu sendiri, tujuan hubunganya dengan sekolah adalah untuk:
1. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang mental spiritual.
2. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
3. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
4. Memperoleh kembalai anggota – anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuanya.
Secara lebih jelas lagi, tujuan diselenggarakanya hubungan sekolah dan masyarakat adalah:
1. Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
2. Mendapatkan dukungan dan bantuan moral maupun finansial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan program sekolah.
4. Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.
5. Mengembangkan kerjasama yang lebih erat antara keluarga dan ekolah dalam mendidik anak–anak .
Bermacam–macam tujuan seperti yang dikemukakan di atas dapat dikelompokan menjadi tiga tujuan pokok, yaitu:
1. Untuk mengembangkan mutu belajar dan petumbuhan anak – anak.
2. Untuk mempertinggi tujuan – tujuan dan mutu kehidupan masyarakat.
3. Untuk mengembangkan pengertian, antusiasme masyarakat dalam membantu pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
H. TEKNIK-TEKNIK HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT (ORANG TUA MURID)
Kenyataan membuktikan, hubungan sekolah dengan masyarakat tidak selalu berjalan mulus. Berbagai kendala yang sering ditemukan antara lain : komunikasi yang terhambat dan tidak professional, tindak lanjut program yang tidak lancar dan pengawasan yang tidak terstruktur. Kecuali itu sering ditemukan ganjalan hubungan sekolah dengan masyarakat karena tidak transparannya berbagai laporan. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut beberapa hal bisa menjadi alternatif, adanya laporan berkala mengenai berbagai kegiatan sekolah serta keuangannya, diadakannya berbagai kegiatan yang mengakrabkan seperti open house, kunjungan timbal balik dan program kegiatan bersama seperti pentas seni, perpisahan dll. Sekali lagi perlu ditekankan, fungsi komunikasi amat vital demi kesuksesan berbagai program sekolah dalam kaitannya dengan masyarakat. Lebih dari itu pelaporan dan pengawasan merupakan bagian tak terpisahkan dari kerangka kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
Ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan, teknik-teknik tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu teknik tertulis, teknik lisan, dan teknik peragaan, teknik elektronik.
a) Teknik Tertulis. Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan meliputi:
- Buku kecil pada permulaan tahun ajaran. Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada orang tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).
- Pamflet. Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar. Pamphlet ini selain di bagikan ke wali murid juga bias di sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga.
- Berita kegiatan murid. Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah atu pesantren. Dengan membacanya orang tua murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan murid.
- Catatan berita gembira. Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seoran murid. Berita tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau bahkan disebarkan ke masyarakat.
- Buku kecil tentang cara membimbing anak. Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.
b) Teknik Lisan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga lisan, yaitu:
- Kunjungan rumah. Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya. Hal ini akan memperlancar mancapai tujuan program pendidikan sekolah tersebut.
- Panggilan orang tua. Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah sesekali juga memanggil orang tua murid datang ke sekolah. Setelah dating, mereka diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan anaknya.
- Pertemuan. Dengan teknik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam setiap akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.
c) Teknik Peragaan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah. Peragaan yang diselenggarakan bias berupa pameran keberhasilan murid. Misalkan di TK menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi, atau biasanya di pesantren ketika mengadakan pengajian ditampilkan santri-santri yang hafal nadhom alfiyah. Pada kesempatan itu kepala sekolah atau guru atau juga pengasuh kalau di pondok pesantren dapat menyampaikan program-program peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah atau hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan program-program itu.
d) Teknik Elektronik. Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan telpon, televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi pendidikan.
Sekolah dan masyarakat merupakan dua jenis lingkungan yang berbeda, namun keduanya tidak dapat dipisahkan bahkan saling membutuhkan khususnya dalam upaya mendidik generasi muda. Berbagai persoalan yang dihadapi sekolah juga merupakan bagian dari persoalan masyarakat. Hal ini membutuhkan teamwork solid bidang kehumasan.
Melalui Manajemen Berbasis Sekolah, administrasi hubungan dengan masyarakat memegang peran penting. Komunikasi yang berkualitas antara sekolah dengan masyarakat menjadi kunci penentu keberhasilan manajemen Humas ini. Jika hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan harmonis, dan dinamis maka proses pendidikan dan pengajaran di sekolah diharapkan mampu mencapai visi dan misi yang dicanangkan. Dengan demikian output sekolah akan semakin berkualitas dan mampu menjawab kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Untuk mendukung hal tersebut beberapa saran dapat diajukan seperti berikut :
1. Kemampuan manajerial hubungan dengan masyarakat harus ditingkatkan.
2. Diperlukan publikasi dan promosi dalam rangka menarik simpati dan mempublikasikan kelebihan sekolah.
3. Meningkatkan peran public relation untuk mengeratkan hubungan sekolah dengan masyarakat.
4. Meningkatkan akuntabilitas berupa laporan pertanggungjawaban berbagai kegiatan kepada masyarakat.
Ada beberapa teknik dalam berhubungan dengan masyarakat dalam lembaga pendidikan antara lain :
1. Laporan pada orang tua.
Teknik ini maksudnya adalah pihak sekolah memberikan laporan pada orang tua murid tentang kemajuan-kemajuan, prestasi dan kelemahan anak didik pada orangtuanya. Dengan teknik ini orangtua akan memperoleh penilaian terhadap hasil pekerjaan anaknya, juga terhadap pekerjaan guru-guru di sekolah.
2. Majalah sekolah.
Majalah sekolah ini diushakan oleh orang tua dan guru-guru di sekolah yang diterbitksan setiap bulan sekali. Majalah ini dipimpin oleh, orang tua dan murid-murid bahkan alumni termasuk pula dewan redaksi. Isi majalah ini menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sekolah, karangan guru-guru, orangtua dan murid-murid, pengumuman-pengumuman dan sebgainya.
3. Surat kabar sekolah.
Kalau sekolah itu mampu dapat menerbitka surat kabar sekolah, maka ini berarti bahwa sekolah dapat memberikan informasi yang lebih luas kepada orang tua atau masyarakat daerah sekitarnya.
4. Pameran sekolah.
Suatu tehnik yang efektif untuk memberi informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan sekolah pada masyarakat, ialah penyelenggaraan pameran sekolah. Ada bermacam-macam cara untuk mengadakan pameran sekolah itu. Sekolah mengadakan pameran dengan membuata atau mengatur hasil pekerjaan murid-murid itu di luar sekolah atau di sekolah. Pameran sekolah akan menjadi lebih efektif lagi, kalau kegiatan-kegiatan itu disiarkan melalui siaran-siaran pers dan radio di tempat itu sehingga dapat menarik banyak orang dalam masyarakat.
5. “Open house”
“Open house” adalah tehnik untuk mempersilahkan masyarakat yang berminat untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil pekerjaan murid di sekolah, yang diadakan pada waktu-waktu tertentu, misalnya sekali setahun pada penutupan tahun pengajaran. Ada tiga langkah dalam pelaksanaan “open house” ini:
a. Pengunjung dibawa ke dalam kelas atau auditorium sekolah untuk diberi penjelasan tentang open house itu.
b. Pengunjung diantar ke tempat-tempat yang telah disediakan akan hal-hal yang perlu dilihat.
c. Pengunjung diajak kembali ke kelas atau auditorium untuk berdiskusi dan menilai open house.
6. Kunjungan ke sekolah.oleh orang tua murid yang dilakukan pada pelajaran di berikan.
Kepada orang tua itu diberi kesempatan untuk melihat anak-anak mereka yang belajar di dalam kelas, juga untuk melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium, perlengkapan-perlengkapan, gambar-gambar dan sebagainya, sehingga mereke memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah itu. Setelah selesai melihat-lihat, orang tua diajak berdiskusi dan mengadakan penilaian.
Kepada orang tua itu diberi kesempatan untuk melihat anak-anak mereka yang belajar di dalam kelas, juga untuk melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium, perlengkapan-perlengkapan, gambar-gambar dan sebagainya, sehingga mereke memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah itu. Setelah selesai melihat-lihat, orang tua diajak berdiskusi dan mengadakan penilaian.
7. Kunjungan ke rumah murid.
Kunjungan ke rumah orangtua murid ini merupakan teknik yang sangat efektif dalam mengadakan hubungan dengan orang tua di rumah agar supaya dapat mengetahui latar belakang hidup anak-anak. Banyak masalah yang dapat dipecahkan dengan teknik ini antara lain, masalah kesehatan murid, ketidak hadiran murid, pekerjaan rumah, masalah kurangnya pengertian orang tua tentang sekolah dan sebagainya.
8. Melalui penjelasan yang di berikan oleh personel sekolah.
Kepala sekolah hendaknya berusaha agar, semua personil sekolah mempunyai pengertian yang jelas tentang kebijakan sekolah, organisasi sekolah dan semua kegiatan pendidikan dan pengajaran serta usaha-usaha lainnya. Pada mereka harus ditanamkan sikap loyalitasnya, rasa kekeluargaan.
9. Gambaran sekolah melalui murid-murid.
Informasi tentang keadaan sekolah dengan perantaraan murid-murid itu diberikan melalui perencanaan sesuatu kegiatan yang wajar, antara lain kalau sekolah itu terdapat di kota besar, maka gambaran itu diberikan melalui program siaran pemancar radio untuk menyiarkan sesuatu percakapan antara murid-murid atau antara murid dan guru, misalnya tentang cara makan dan makanan sehat.
10. Laporan tahunan
Laporan tahunan ini dibuat oleh kepala sekolah dan laporan ini diberikan kepada aparat pendidikan yang lebih atas. Laporan ini berisi masalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekolah termasuk kurikulum, personalia, anggaran, biaya dan sebagainya. Selanjutnya aparat tersebut memberikan laporan pada masyarakat.
11. Organisasi perkumpulan alumni sekolah.
Organisasi perkumpulan alumni sekolah adalah suatu alat yang sangat baik untuk dimanfaatkan dalam memelihara serta meningkatkan hubungan antara sekolah dan masyarakat. Murid-murid yang sudah tamat sekolah biasanya mempunyai kenangan–kenangan dari sekolahnya dan mereka merasa berkewajiban moral untuk membantu sekolahnya baik berupa materiil maupun secara moril.
12. Melalui kegiatan ekstra kurikuler.
Apabila ada beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang sudah dianggap matang untuk dipertunjukkan kepada orang tua murid dan masyarakat, seperti sepak bola, drama dan lain-lain, maka sangat tepat sekali kegiatan itu ditampilkan ke dalam masyarakat. Karena itu program ekstra kurikuler hendaknya di rencanakan dan diatur, agar dapat dimanfaatkan dalam kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.
13. Pendekatan secara akrab
Menurut Made Pidarta, teknik atau cara bekerja sama dengan masyarakat antara lain dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Memakai surat kabar baik lokal maupun pusat.
2. Dengan buletin terbitan sekolah atau kantor pendidikan
3. Melalui radio dan televisi.
4. Melalui pameran pendidikan.
5. Lewat pertunjukan-pertunjukan sekolah.
6. Dengan mengadakan bazar
7. Melalui karya wisata.
8. Dengan pengajaran unit di Masyarakat.
9. Dengan praktek di masyarakat.
10. Dengan memanfaatkan narasumber.
11. Dengan memanfaatkan fasilitas belajar yang ada di masyarakat.
12. Dengan mengadakan bisnis bersama.
13. Mengadakan kegiatan sosial bersama.
14. Memelopori pembangunan di masyarakat.
15. Melalui rapat atau musyawarah.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen adalah proses kegiatan dengan melalui orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu serta dilaksanakan secara berurutan berjalan ke arah suatu tujuan. Pengertian humas secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru, karyawan, siswa) dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar, patner sekolah).
Adapun pengertian manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan salah satunya memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
2 komentar:
Makasih artikelnya :)
kunjungi balik ya....
Posting Komentar