Happ*tos adalah sejenis snack atau makanan ringan berbentuk
keripik yang berbahan dasar jagung dengan rasa gurih asin. Dari bau snack ini dapat tercium aroma jagung
dengan campuran beberapa bumbu yang agak tajam, warna keripik kuning kecoklatan
dengan tekstur tidak rata, dan ketika dirasakan benar-benar sedap. Dari
observasi yang dilakukan ini, kami tertarik untuk membahas lebih jauh apa saja
komposisi dari snack “Happ*tos”
dengan kemasan merah.
Berdasarkan data informasi gizi yag tertera
pada kemasan dapat ditinjau persentase penyusuunya, yakni lemak, protein,
karbohidrat dan natrium. Dari data dapat diketahui bahwa persentase lemak yang
paling dominan. Kemudian berikutnya akan dibahas tentang komposisi bahan-bahan
untuk pembuatan snack ini.
- Monosodium glutamat (MSG)
Monosodium
glutamat, juga dikenal sebagai sodium glutamat atau MSG, merupakan garam
natrium dari asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino non-esensial
paling berlimpah yang terbentuk secara alami. Glutamat dalam MSG memberi rasa
umami yang sama seperti glutamat dari makanan lain. Keduanya secara kimia
identik. Produsen makanan industri memasarkan dan menggunakan MSG sebagai
penguat cita rasa karena zat ini mampu menyeimbangkan, menyatukan, dan
menyempurnakan persepsi total rasa lainnyaNama dagang untuk monosodium glutamat
termasuk diantaranya AJI-NO-MOTO®,
Vetsin, dan Ac'cent.
MSG murni sendiri tidak mempunyai rasa yang
enak jika tidak dikombinasikan dengan bau gurih yang sesuai. Sebagai pemberi cita rasa dan dalam jumlah
yang tepat, MSG memiliki kemampuan untuk memperkuat senyawa aktif rasa lainnya,
menyeimbangkan, dan menyempurnakan rasa keseluruhan pada masakan tertentu. MSG
tercampur dengan baik dengan daging, ikan, daging unggas, berbagai sayuran,
saus, sup, dan marinade, serta meningkatkan kesukaan umum akan makanan
tertentu. MSG menambah kesedapan hanya
dalam kadar yang tepat. MSG yang berlebihan akan dengan cepat merusak rasa
masakan. Dengan sifat-sifat ini, MSG dapat digunakan untuk mengurangi asupan
garam (sodium), yang ikut menyebabkan timbulnya hipertensi, penyakit jantung,
dan stroke. Rasa makanan rendah-garam akan menjadi lebih baik dengan penambahan
MSG, bahkan dengan pengurangan garam hingga 30%. Kandungan sodium (dalam persen
massa) dalam MSG adalah sekitar 3 kali lebih rendah (12%) daripada dalam
natrium klorida (39%).
MSG telah digunakan secara aman selama lebih dari 100
tahun untuk membumbui makanan. Selama jangka waktu ini, banyak penelitian telah
dilakukan untuk memperjelas peranan, manfaat, dan keamanan MSG. Pada saat ini,
badan-badan internasional dan nasional untuk keamanan zat tambahan makanan
menganggap MSG aman untuk dikonsumsi manusia sebagai penguat cita rasa.
- Inosinat dan guanilat
- tartrazin
Tartrazin atau Yellow 5 atau
C.I.29140 adalah bahan pewarna sintetik yang memberikan warna kuning pada bahan
makanan maupun minuman. Bahan ini juga sering dikombinasikan dengan Brilliant
Blue FCF (suatu bahan pewarna) untuk memberikan gradasi warna hijau.
Tartrazin banyak terdapat pada produk makanan, minuman, mie instant, pudding,
serta permen. Zat ini juga terdapat dalam sabun, kosmetik, sampo, serta moisturizers.
Pada jumlah yang tinggi, tartrazin dapat
menyebabkan sejumlah alergi dan intoleransi bagi orang-orang yang intoleransi
terhadap aspirin atau penderita asma. Gejala alergi terhadap tartrazin dapat
timbul apabila senyawa ini terhirup atau ditelan. Gejala alergi yang dapat
timbul diantaranya adalah sesak napas, pusing, migrain, pandangan kabur, serta
sulit tidur.
Menurut The American Academic of
Pediastrics Committee on Drugs, tartrazin dapat menyebabkan gangguan
kesehatan, diantaranya adalah tumor pada kelenjar tiroid, Lymphocytic
lymphomas, serta kerusakan kromosom. Penggunaan tartrazin sendiri telah
dihentikan di beberapa negara, yakni Austria, Norwegia, serta Jerman.
Saat ini, satu-satunya cara paling efektif
untuk menghindari tartrazin adalah dengan tidak mengkonsumsinya sama sekali.
Tartrazin dapat diganti oleh pewarna makanan alami, yakni beta karoten yang
sama-sama dapat memberikan warna kuning. Selain itu, jadilah konsumen yang
bijak dengan melihat bahan apakah yang terkandung dalam produk makanan atau
minuman yang kita konsumsi.
- Kuning FCF-Cl
- karamel
selain berwarna kuning keemasan, snack ini agak berwarna kecoklatan. Hal ini
disebabkan oleh pewarna makanan yang disebut karamel. Pewarna karamel adalah
pigmen buatan yang dibuat dari pemanasan gula. Dalam prosesnya, seringkali
ditambahkan amoniak. Apabila dibuat dari gula biasa, bahan ini relatif aman.
Tapi ketika diproduksi dengan amonia, muncullah senyawa 2-methylimidazole dan
4-methylimidazole yang berkaitan dengan kanker pada tikus.
Kebanyakan perusahaan tidak mengungkapkan apakah
pewarna yang dipakai dibuat dengan amonia atau tidak. Cara paling bijak adalah
menghindari produk yang dicurigai mengandung bahan ini sebanyak mungkin.
Senyawa ini ditemukan dalam Cola dan minuman ringan lainnya.
Pemanis Makanan
- Aspartam
Aspartame adalah bahan pemanis rendah kalori
pengganti gula biasa (sukrosa) yang ditemukan secara tidak sengaja pada tahun
1965 oleh James Schlatter, peneliti yang pada waktu itu bekerja di G.D.Searle
and Co. dan sedang berusaha mencari obat baru untuk luka dalam. Ketika ia
menjilat jarinya untuk memudahkannya mengambil selembar kertas, Schlatter
menyadari betapa manisnya rasa senyawa sintesis yang telah ia buat. Senyawa
inilah yang kemudian diberi nama aspartame, yang telah menjadi bagian menu sehari-hari
masyarakat modern. Rasa manisnya dianggap paling mendekati sukrosa dibandingkan
pemanis tidak bernutrisi lainnya, tanpa meninggalkan rasa pahit. Tidak stabil
pada temperatur tinggi sehingga tidak cocok untuk makanan yang dimasak atau
dibakar (meskipun dapat juga ditambahkan belakangan, jika memungkinkan). Tidak
stabil pada cairan dengan keasaman yang tinggi dan netral. Dianggap sangat aman
karena dapat diproses dalam tubuh melalui metabolisme protein normal dan tidak
menghasilkan asam pada plak. Konsumsi per hari yang diperbolehkan adalah 40
mg/kg BB. Karena komposisinya, aspartame tidak cocok untuk digunakan oleh
penderita penyakit genetic yang langka ‘Fenilketouria’ (PKU); dimana penderita
penyakit ini tidak dapat memetabolisme komponen fenilalanin.
Aspartame adalah bahan kimia beracun yang
dapat merubah kimiawi pada otak dan sungguh mematikan bagi orang yang menderita
karena penyakit parkinson. Bagi penderita diabetes, hati-hatilah bila
mengkonsumsi untuk jangka waktu yang lama atas produk yang mengandung Aspartame
ini, karena dapat menyebabkan koma, bahkan meninggal.
Berbagai problem kesehatan seperti tumor
otak, keganasan kelenjar getah bening, leukemia, lupus, gangguan nyeri otot,
dan kepikunan sebagai akibat perubahan kimiawi di jaringan otak dan berpotensi
mematikan pada penderita Parkinson, belakangan ini banyak dikaitkan dengan
merebaknya penggunaan Aspartame.
Nurul Kurniati Rahayu (09303241012)
TUGAS KIMIA SMK
2 komentar:
ulasannya bagus, maksih infonya
ulasannya bagus, maksih infonya
Posting Komentar