Manfaatmu
Tak Segetir Rasamu
ditulis oleh: NURUL KURNIATI RAHAYU
(09303241012)
Salah satu
masalah tentang kesehatan mulut dan gigi, yaitu gigi berlubang, disebabkan
adanya aktivitas oleh mikrobakteri di mulut. Jika hal ini dibiarkan, maka akan
terjadi kerusakan gigi yang makin parah dan gusi bengkak sehingga akan
menimbulkan rasa nyeri dan aroma yang kurang enak di mulut dan juga mengurangi estetika.
Solusi untuk mengatasi gigi berlubang antara
lain adalah mencabut gigi yang berlubang atau menggunakan obat penghilang rasa
sakit ataupun ke dokter. Sebenarnya masih banyak cara yang relatif dapat
mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan dari aktivitas bakteri saat terjadi
peradangan gigi maupun gusi bengkak yang digunakan oleh masyarakat tradisional
dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.
Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk
mengatasi masalah ini adalah rempah-rempah yang mengandung zat antimikroba
alami, seperti cengkeh, bawang putih, merica, mustard, jahe, sage, rosemery,
thymus. Zat antimikroba adalah senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme. Namun, bahan yang biasa digunakan di daerah saya
adalah cengkeh, terutama bagian bunganya
(yang sudah dikeringkan).
Cengkeh (Syzygium
aromaticum) merupakan tanaman rempah yang sejak lama digunakan dalam
industri rokok kretek, makanan, minuman dan obat – obatan. Bagian tanaman yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan tersebut adalah bunga, tangkai bunga dan
daun cengkeh.
Bunga cengkeh kering mengandung minyak
atsiri, fixed oil (lemak), resin, tannin, protein, cellulosa, pentosan dan
mineral. Komponen antibakteri pada cengkeh adalah Eugenol. Eugenol (C10H12O2),
merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal dengan
nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol. Ia dapat dikelompokkan dalam keluarga
alilbenzena dari senyawa-senyaw fenol. Warnanya bening hingga kuning pucat,
kental seperti minyak. Aromanya menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh
kering, sehingga sering menjadi komponen untuk menyegarkan mulut dan bisa
digunakan sebagai bahan aktif dalam pembuatan obat kumur.
Eugenol efektif untuk menghambat jenis
bakteri seperti: E. Coli 0157117,
Bacillus
subtilis, S. Aureus, Khamir dan Acinobakter.
Dosis eugenol yang dibutuhkan untuk menghambat mikroorganisme adalah 500µg/ml.
Cara untuk mengobat sakit gigi dengan cengkeh
adalah dengan menggunakan esktraknya, baik yang berupa minyak cengkeh yang
didapatkan di apotek atau toko obat, dan dapat pula dengan cara mengekstrak
sendiri dengan menyeduh bunga cengkeh kering dengan air hangat. Berikut ini
adalah cara-caranya:
menggunakan Minyak Cengkeh
Penggunaannya sangat mudah, yakni dengan
mengoleskan minyak cengkeh ke kapas atau cottonbut dan selanjutnya oleskan kapas ini ke bagian
dalam gigi yang berlubang. Pengolesan ini mungkin dapat dilakukan berulang kali
sampai rasa sakit menjadi tidak terasa lagi.
Menggunakan bunga cengkeh
Bunga cengkeh yang kering diseduh dengan air
panas, sama seperti jika akan membuat teh. Kemudian air seduhan disaring dan
ditunggu sampai hangat, kemudian digunakan untuk berkumur, namun jangan sampai
tertelan karena rasanya yang kurang enak. Pada saat berkumur, diusahakan agak
ditahan di mulut kurang lebih 1 menit untuk hasil yang lebih maksimal. Cara ini
dilakukan secara rutin 2 kali sehari, pagi dan sebelum tidur selama masih sakit
gigi.
Sebenarnya masih banyak model atau cara alami
yang dapat mengobati sakit gigi tapi menurut saya dua cara tersebut dah paling
ampuh dan terbukti pada saya dan keluarga.
Demikian sudah kiranya saya mengulas tentang
cara alami mengobati sakit gigi, alangkah baiknya sebelum terjadinya sakit gigi
kita melakukan pencegahan gigi berlubang karena gigi berlubang merupakan
penyebab utama timbulnya sakit gigi. Ada juga cara lain yang dapat untuk
menghidari sakit gigi yaitu dengan menambal atau mencabut gigi berlubang yang
kita punya.
Daftar Pustaka
Ferdinanti, E, 2001. Uji aktivitas antibakteri obat kumur minyak cengkeh (Syzygium
aromaticum) asal bunga, tangkai bunga, dan daun cengkeh terhadap bakteri.
Skripsi S1 jurusan farmasi. Fakultas Matematika dan dan Pengetahuan Alam.
Institut Sains dan Teknologi Nasional Jakarta.
Ketaren, 1986, “Minyak dan Lemak Pangan”, 1st ed., Universitas Indonesia, Jakarta.
Kompas, 2011, Cara Cerdas Memanfaatkan Cengkeh, Kompas.com. tanggal akses 30
Desember 2011
0 komentar:
Posting Komentar