Al-Chemist Ungu

tentang Pendidikan dan Kimia

VOLCANOES ASH

Hmmm.. I was so miss to write my mind again. More than 5 days, I was in my home, no electrical here because of Merapi’s eruption in 5th November ago.. this years, Merapi volcanoes erupt again, first on October, 26th, then the biggest was in November 5th.
 It’s eruption not only felt by the society around this mount, but also until the other area, like Garut and Ciamis. But the biggest effect is in Magelang regency, here not only ash rain, but also another rain like, sand rain, and gravel rain. I was so confused, why just Magelang and Sleman city that have the effect of merapi eruption, even until West Java, but why Temanggung, Semarang or the others area no.
Know, based on my little knowledge that I have read from some source, I will try to clear about this.

Sebenarnya apa sich abu vulkanik ituu….???

Abu vulkanik (volcanoes ash) terbentuk pada saat terjadi letusan gunung berapi yang tersusun dari fragmen batuan yang halus, mineral, kaca, debu yang keras dan kasar, agak korosif dan tidak larut dalam air. Kandungan utamanya adalah mineral kuarsa, kristobalit, dan tridimit (ini adalah Kristal silica bebas yang dapat menyebabkan penyakit pernafasan yang fatal). Letusan ini terjadi saat gas-gas yang dilarutkan dalam batuan memperbesar tekananya dan naik ke atas bercampur dengan udara, di sisi lain saat air yang ada di dalam perut gunung dipanaskan dengan suhu tinggi akan menghasilkan tekanan yang besar akan menghancurkan batuan padat gas yang bercampur dengan udara kemudian membeku, lalu membentuk batu vulkanik dan kaca yang apabila tertiup oleh angin maka partikel ini akan berpindah hingga ribuan kilometer. Debu vulkanik yang terdiri dari partikel halus bahan vulkanik, akan terfragmentasi dan kemudian menyebar. Abu vulkanik hasil erupsi ini berbeda dengan abu yang dihasilkan pada pembakaran senyawa karbon seperti kayu ataupun kertas, abu kayu atau abu kertas dapat larut dalam air, tidak korosif, sedangkan abu vulkanik merapi bersifat tidak larut dalam air dan sangat korosif karena bersifat asam. Bahkan abu ini juga dapat menghantarkan listrik apabila ia dalam keadaan basah saat terkena air hujan, karena kandungan silica dan sulfur yang akan membentuk asam kuat saat terkena air hujan, yakni membentuk asam silikat dan asam sulfat.

Berdasarkan penelitian, berikut ini adalah gambar abu vulkanik merapi yang diperbesar..

 Partikel ini berukuran antara kurang dari 30 mikron diameternya. Semakin kecil partikel tersebut maka akan semkin berbahaya. Seperti apa yang dapat kita lihat, ujung dari partikel ini sangtalah runcing dan tajam Karena bahan dasarnya hamper sama dengan bahan dasar pembuat kaca, silica. Sedangkan kisaran warna debu abu vulkanik ini antara abu-abu muda atau terng hingga hitam dan bervariasi, dalam konsistensi dari grit sampai bubuk halus. Hujan abu ini juga dapat menghalangi sinar matahari di siang hari, sehingga membuat visibilitas di siang hari akan berkurang. Lebih parahnya lagi ternyata hujan abu ini bias menimbulkan kilat dan Guntur yang terjadi karena adanya gesekan antara partikel halus di udara.. 
Wowww…ngeri bangett yaaaa,,, eits..jangan salah, ternyata selain hal-hal di atas, masih ada lagi loh bahayanya, ga Cuma buat lingkungan tapi juga buat manusia and makhluk hidup sekitarnya looo..
Abu vulkanik ini mengandung sulfur(S)  dan silica(SiO2)
SULFUR
Saat sulfur keluar dan bereaksi dengan udara luar maka ia akan bereaksi dengan oksigen dan membentuk sulfur dioksida (SO2) yang bersifat kurang stabil dan selanjutnya akan membentuk belerang trioksida (SO3). Pada saat terkena air hujan (H2O), maka akan terjadi reaksi antara air hujan dengan sulfur trioksida membentuk H2SO4 atau asam sulfat, yang merupakan asam kuat sekaligus oksidator kuat.
SILIKA (SiO2)
Saat silica bertemu dengan air hujan (H2O) maka akan segera terbentuk asam kuat lainnya yaitu H4SiO4 atau asam sillikat.

 Bahaya abu vulkanik terhadap lingkungan
karena abu ini bersifat korosif, maka dapatlah merusak kondisi lingkungan yang terkena, contohnya seperti pohon pohon yang akan menjadi kering dan akhirnya mati. Karena area yang dicakup sangat luas, tentu daerah yang terkena abu merapi ini, pepohonannya akan makin sedikit, dan hal ini akan mempengaruhi ekosistem tentunya. Bayangkan aja, kalo pohon berkurang, pasti daerah yang dihuni akan tidak sejuk lagi. Selain itu, karena sifat asam yang korosif juga dapat merusak peralatan yang terbuat dari besi yakni membuat besi teroksidasi dan kemudian berkarat. Jika besi berkarat maka akan cepat rapuh dan rusak. Selain itu ketika abu vulkanik semakin tebal dan jumlahnya banyak maka akan mengganggu jarak pandang untuk kendaraan dan karena sifat abu ini tidak larut dalam air maka apabila jatuh ke sungai dan terakumulasi maka abu ini akan mengendap sehingga sungai ini tercemar dan membahayakan bagi kehidupan manusia. Tanah vulkanik memang tanah yang baik untuk pertanian, namun  dalam hal ini konteksnya berbeda, saat abu vulkanik menggenangi atau menutupi lahan pertanian dengan tebal lebih dari 5 cm, maka akan menggagalkan panen. Contohnya saja di beberapa daerah di Kabupaten Magelang yang harus memanen tanaman cabainya lebih awal jika tidak ingin rugi lebih besar.
Bahaya abu vulkanuk untuk kesehatan

pengaruh abu vulkanik pada kesehatan dapat dibagi menjadi beberapa efek pada masing-masing anggota tubuh yang terkena, yakni gejala pada mata, efek untuk system pernafasan, iritasi kulit, efek tidak langsung dan kesehatan anak. Saat partikel abu vulkanik yang bentuknya kecil, halus dan runcing dan terdiri dari lapisan kaca berbahaya terhirup kemudian masuk ke paru-paru maka dapat menimbulkan masalah yang bergantung pada jenis seberapa besar dan seberapa banyak partikel yang terhirup,karena semakin kecil partikel yang terhirup maka akan semakin berbahaya, intensitas waktu penghirupan, selain itu adanya zat gas lain yang ikut terhirup khususnya gas vulkani seperti sulfur dioksida. Karena jika terhirup, abu vulkanik ini dapat saja menyobek jaringan di paru-paru, karena sifatnya yang runcing, sehingga akan menyebabkan  gangguan pernapasan karena udara yang dihirup masuk kedalam hidung dan mengendap di dalam paru-paru,dan dapat mengakibatkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Penyakit lain yang mungkin adalah hidung gatal-gatal dan meler, iritasi tengorokan seperti keringnya tenggorokan dan radang, gejala bronchitis serta asma.

Abu grit vulkanik ini juga bias menyebabkan rasa nyeri di depan mata dan konjungtivis, karena seolah-olah akan membuat mata gatal, dan apabila kita menggaruknya maka akan terjadi iritasi ringan pada mata, selanjutnya bila diteruskan akan mengakibatkan infeksi mata merah, lalu lecetnya kornea dan peradangan pada sakus.
Kemudian karena ada sesuatu yang bersifat asam pada abu vulkanik tersebut, jika terkena kulit maka akan menyebabkan iritasi pada kulit, hingga kulit menjadi kemerahan dan gatal-gatal, yang selanjutnya kan menyebabkan iritasi sekunder akibat dari garukan. Oleh karena itu disarankan selama amsih ada abu yang beterbangan untuk memakai lengan panjang dan melindungi area kulit yang mungkin terkena abu vulkanik.