Al-Chemist Ungu

tentang Pendidikan dan Kimia

How to make a Standard Solution (Larutan Standart)

Larutan standar dalam titrasi memegang peranan yang amat penting, hal ini disebabkan larutan ini telah diketahui konsentrasi secara pasti (artinya konsentrasi larutan standar adalah tepat dan akurat). Larutan standar merupakan istilah kimia yang menunjukkan bahwa suatu larutan telah diketahui konsentrasinya.
Terdapat dua macam larutan standar yaitu larutan standar primer dan larutan standar sekunder.
Larutan standar primer adalah larutan standar yang konsentrasinya diperoleh dengan cara menimbang.
Contoh senyawa yang dapat dipakai untuk standar primer adalah:
  • Arsen trioksida (As2O3) dipakai untuk membuat larutan natrium arsenit NaASO2 yang dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium periodat NaIO4, larutan iodine I2, dan cerium (IV) sulfat Ce(SO4)2.
  • Asam bensoat dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium etanolat, isopropanol atau DMF.
  • Kalium bromat KBrO3 untuk menstandarisasi larutan natrium tiosulfat Na2S2O3.
  • Kalium hydrogen phtalat (KHP) dipakai untuk menstandarisasi larutan asam perklorat dan asam asetat.
  • Natrium Karbonat dipakai untuk standarisasi larutan H2SO4, HCl dan HNO3.
  • Natrium klorida (NaCl) untuk menstandarisasi larutan AgNO3
  • Asam sulfanilik (4-aminobenzene sulfonic acid) dipakai untuk standarisasi larutan natrium nitrit.

TITRASI ASAM BASA

Mengenal Asam dan Basa
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan rasa pahit, getir, asam asin dan manis pada makanan atau minuman yang kita cicipi, bukan? Pada dasarnya rasa makanan, minuman atau zat tertentu yang terasa asam, pahit, getir, asin dan manis disebabkan karena sifat zat tersebut, yaitu sifat yang berkaitan dengan asam, basa dan garam. Rasa asam terkait dengan suatu zat yang dalam ilmu kimia digolongkan sebagai asam. Rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa. Namun, tidak semua yang mempunyai rasa pahit merupakan basa.
Basa dapat dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling menetralkan, sehingga sifat asam dan basa dihilangkan. Hasil reaksi antara asam dengan basa kita sebut garam. Adapun rasa manis terkait dengan kehadiran sifat asam dan basa secara bersama-sama.Untuk memperoleh pengetahuan tentang sifat asam, basa dan garam suatu zat lebih jauh lagi, silahkan baca artikel-artiikel kami pada tombol di samping kiri Anda.

Syarat-syarat TITRASI


Seperti yang telah kita ketahui dalam titrasi senyawa yang tidak diketahui konsentrasinya (analit) dititrasi dengan larutan standar (titran) sampai diperoleh titik akhir titrasi. Karena titran sudah diketahui konsentrasinya maka kita dapat menghitung konsentrasi larutan analit dengan mudah.
Tidak semua zat/senyawa yang ada dalam bentuk larutannya dapat ditentukan dengan metode titrasi. Terdapat beberap hal (syarat) agar kita dapat menentukan sesuatu dengan cara titrasi. Syarat-syarat tersebut adalah:
  1. Reaksi antara titran dengan analit harus stoikiometri. Artinya reaksi keduanya dapat ditulis dalam persamaan reaksi yang telah diketahui dengan pasti. Jadi produk reaksi antara titran dan analit diketahui secara pasti sehingga kita dapat menulis dan menyetarakan reaksinya. Sebagai contoh reaksi antara HCl dengan KOH dapat ditulis secara pasti sebagai berikut: HCl + KOH -> KCl + H2O
  2. Reaksi antara titran dan analit harus berlangsung dengan cepat, hall ini untuk memastikan proses titrasi cepat berlangsung dan titik equivalent cepat diketahui.
  3. Tidak ada reaksi lain yang mengganggu reaksi antara titran dan analit. Bila ada zat-zat pengganggu maka zat tersebut harus dihilangkan. Sebagai contoh bila kita melakukan titrasi asam asetat dengan NaOH maka tidak boleh ada asam lain seperti H2SO4 yang nantinya akan mengganggu reaksi antara asam asetat dan NaOH
  4. Bila reaksi antara titran dengan analit telah berjalan dengan sempurna (artinya titran dan analit sama-sama habis bereaksi) maka harus ada sesuatu yang dapat dipergunakan untuk penanda keadaan ini. Perubahan ini bisa berupa berubahnya warna larutan, perubahan arus listrik, ataupun perubahan sifat fisik larutan yang lain. Perubahan ini dalam titrasi asam basa bisa dipergunakan indicator tapi yang perlu diingat jarak antara titik akhir titrasi dengan titik equivalent harus berdekatan.
  5. Kesetimbangan reaksi harus mengarah jauh ke pembentukan produk sehingga dapat diukur secara kuantitatif. Bila reaksi tidak mengarah jauh ke pembentukan produk maka akan sulit untuk menentukan titik akhir titrasi.
Itulah syarat-syarat analit yang harus diperhatikan bila kita melakukan berbagai macam jenis titrasi ataupun memilih zat untuk dijadikan sebagai larutan standar.