Al-Chemist Ungu

tentang Pendidikan dan Kimia

LAVA TOUR --Kali Putih, red

Berikut ini adalah hasil jeprat-jepret saya di 'on the spot of KALI PUTIHpada hari Jum'at tanggal 7 Januari 2011. Singkat cerita, saya dan teman saya sudah merencanakan untuk mengunjungi dan melihat bagaimana kondisi kali Putih yang pasca meletusnya Gunung Merapi, menjadi salah satu tempat aliran dari lava atau lahar dingin, berupa material-material pasir. Beberapa hari yang lalu, sempat juga pasir mencapai jalan raya, hingga ketinggian hampir 3 meter. hohoho... Dan hal ini yang menyebabkan Jalan Magelang sempat ditutup, beberapa jam. Dan inilah hasilnya...
 Bisa kita lihat, di pinggir-pinggir jalan terdapat tumpukan pasir, kita bayangkan saja, seberapa besar pasir yang menum,puk di badan jalan sehingga jalan harus ditutup.
 Area ini tadinya adalah sungai kecil dan juga kebun milik penduduk, namun sekarang telah tertutup oleh lapisan pasir

 area toko yang diterjang lahar dinghin pada banjir lahar dingin episode pertama..

 tampak rumah yang hancur..


tekstur tanah berpasir-kerikil


Dan bahkan, kini area yang lebih menyerupai hamparan pasir ini, terlihat sebagai area 'obyek wisata'. Bagaimana tidak, terlihat banyak sekali pengunjungnya, yang sebagian hampir seperti saya yang asyik 'jeprat-jepret'  sana-sini. Rupanya penduduk sekitar memang sangat kreatif, ada yang berjualan lotes, es krim, dan juga minuman lainnya.
foto orang berbaju kuning ini, percaya atau tidak percaya adalah seorang wanita, ibu-ibu berumuran 50-an tahun..
keep fight!!!











Foto-foto ini saya ambil eksklusive dari tempat kejadian (hha^^..)
 Berdecak kagum pada Sang Pencipta 'Subhanalloh'..

Kali Putih, banjir lagi

Minggu, 9 Januari, hujan sangat deras melanda hampir seluruh area di Magelang-Jogja pada sore harinya. Ketika itu saya, berada di Jogjaa bersama seseorang sedang mencari kado. Karena terlalu asyk, membuat kami terlalu kesorean untuk pulang ke Magelang, tapi kami tetap memutuskan untuk pulang. Hujan itu begitu deras, sampai-sampai sepanjang jalan Magelang terlihat banjir.
Bahkan saya juga dapat sms bahwa Jalan Magelang di daerah Salam sudah ditutup dikarenakan Kali Putih meluap lagi, bahkan isunya 3 kali luapan hari kemarin. Kami malah jadi penasaran dan pulang lewat jalan tersebut, hingga di Turi, sebelum Tugu Ireng, jalan dialihkan melewati Wates. Kendaraan-kendaraan dengan plat nomor AA,AB,H,G R dan masih banyak lagi, memenugi jalan sempit itu, begitu juga kendaraan yang berpapasan dari arah berlawanan. Hujan deras membuat pandangan mata juga kurang jeli dan jalanan licin. Ditambah lagi, penerangan jalan yang sangat minim sekali.
Melewati Kalibawang, dan beberapa sungai yang merupakan sungai lanjutan dari Kali Putih, terdengar aliran deras dan bau pasir. Melanjutkan perjalanan sampai daerah Srowol, tepat jam 21.00 malam. dan ternyata jembatan Srowol tidak bisa dilewati karena jembatan baru  itu sudah ambruk lagi. Mulai panik lagi, karena jembatan Pabelan juga ditutup untuk waktu yang belum ditentukan, sampai hujan dan banjir mereda. Kamipun dialihkan untuk melewati Jagalan, sampai di sana terjadi kemacetan yang sangat parah karena ada truk yang mblesek, akhirnya diputuskan lagi untuk menunngu kepastian jembatan Pabelan, yang ternyata memang baru saja dibuka pukul 22.00 malam.


Keesokan paginya, enin 10 Januari jembatan Srowol juga belum bisa dilewati, karena keadaannya seperti pada foto di samping. Perlu diketahui, jembatan ini sebenarnya juga belum total jadi, hanya saja memang sudah bisa dilewati sebelumnya.. Dan kini, kembali tidak bisa dilewati. Sungai ini merupakan aliran sungai Pabelan. Pada banjir lahar yang pertama dulu, jembatan ini sudah pernah hancur...










Akibatnya, karena jalan akses menuju Jogja pagi ini rata-rata ditutup dan dialihkan ke Kulonprogo, membuat saya terlambat kuliah Manajemen Laboratorium hari, dan terpaksa membolos, karena perjalanan Magelang-Jogja yang biasa kutempuh kurang dari 45menit, memecahkan rekor menjadi 2,5 jam. Ditambah lagi acara "kesasar"